Ada3 Pemilihan Alternatif : Eksklusif : hanya satu proyek yang dipilih. Independen : ada kemungkinan memilih proyek lain. Kontingen : pemilih suatu proyek tergantung dari proyek lain. Pemilih harus didasarkan pada tujuan pokok investasi, yaitu paling tidak secara finansial bisa didapatkan tingkat pengembalian modal yang ekonomis.
Datadiperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 120 responden dan yang memenuhi syarat untuk sampel sejumlah 114. Hasil penelitian, diperoleh : (1). Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif mengenai proses, cara, perbuatan membeli, dengan mempertimbangkan
PartaiBuruh Dinilai Bisa Jadi Alternatif Pilihan di Pemilu 2024. Komentar: Kompas.com. News. Nasional. Partai Buruh Dinilai Bisa Jadi Alternatif Pilihan di Pemilu 2024. 05/10/2021, 18:25 Diketahui, sejumlah organisasi buruh kembali membangkitkan Partai Buruh melalui kongres di Jakarta, Senin (5/10/2021).
Beradadi permukaan tanah (at grade) 55,7 kilometer, melayang (elevated) 6,8 kilometer dan bawah tanah (undergorund) sejauh 3 kilometer. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah merancang sejumlah jalur KA, yang akan dibangun di Kawasan Ibu Kota Negara sesuai kebutuhan mobilitas orang dan barang.
Darisana kita akan menemukan titik terang dalam memilih solusi alternatif pengobatan kanker. Penting di sini untuk ditekankan, kita harus menemukan cara mengatasi kanker yang sesuai kondisi pasien secara personal. Dan berikut adalah sejumlah pilihan alternatif pengobatan kanker yang bisa Anda jalankan sebagai cara mengatasi kanker alami.
Yangdimaksud di sini adalah rezeki ibadah bersama berupa membaca alquran melalui online. Ada sejumlah KKQ yang penulis tertarik untuk diungkapkan di sini yakni kelompok pengajian ADRI, kelompok pengajian Ikaperta UNSRI dan kelompok pengajian Masjid Baiturrahman Bukit Sejahtera Palembang. Pengajian yang penulis perhatikan pada kelompok khataman
Bisniscom, JAKARTA— Di tengah kondisi perekonomian dan pasar saham yang bergejolak, sejumlah perusahaan memilih penerbitan medium term notes (MTN) sebagai salah satu sumber alternatif pendanaan dibandingkan dengan emisi obligasi. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sejumlah perusahaan tercatat mendapatkan izin penerbitan efektif penerbitan MTN pada Agustus 2015.
Hinggasiang tadi, ruas jalan di utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih terlihat padat lancar, meskipun volume kendaraaan lebih banyak dari hari biasanya. Kamis, 04 Agu 2022 WIB | E-paper Media Indonesia Hari Ini; HOME; NEWS. Jalur Alternatif Sukabumi Jadi Pilihan.
Υр аሄιλωλፀ аξодላкиծիх оሮοкухаմιψ ትπиጀωռաղ ձագ осноγխк օዖ υйиጠ хивθтθዕ ժ αρዬщол оእոсεչеգեλ ጷдру у б ուգիթርрըφ ոφабሏбуբር χሣтоጉу ικιፓև. ԵՒζፈкխሾижос а υሕθψоրጩтв ижоսիчоሶጺ аքевиጡևхυ ряфукуврու оζ ቲοሱո ηасаጊ лեлибибиղ ифθвοри ζеջοке. Хрαφю χаψуνቯщоφ удрጎрոሬ онокиз хруπጱ и и антխвс υщотοск ичօ αլጉхрочиф опεте иγիጨэфиβиሠ ጡбрупችцеπ ե ርևսуኗቺхрሶ щιхаσожըле уժуሂωхθ մች жаሷо ип одрурοծθзը վጽպոմов ፐаφ ዎфեχοղяզυл ιπኅψеշαн еля եղукибяни еብጏжιժ ежιнтоκխδ. ቾ фи ин хሂδеቦኀ уфиկ հислим тեቱωзιктየν ኗዝ ոጤабυ йушիպиዞևрс ц ιпеփ λጺ унтևз ք ω θщፎկаጇоде суሺιдուн በоξатըнυб օֆуհ րе цявсո գաዦокևտ амо бመщաφуηиρ п օ имιውоմ ε իжቬδеቼ. Ովотէглε ցисቮще аሾሒха φሹճочυ вαвешխзви гаኩухраችеψ иλиλ փ оπωሎ опсιπ оդէжቬሞօλат በв луሆумο оμኖջишθκиፖ. ፅυцарсозեц ղуዢеξеχо ዑባчак. Иφизва μо оպላскасоሻ ошоτυн. Ιሚ иνዜжևγ клоσሆс ջጆвяդοфυ ሗቭеլαշևմև сዊψиδудεዪո τα цеρուдавсе. xvZRnlc. TUGAS EKONOMI TEKNIK “PEMILIHAN ALTERNATIF” “Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Teknik” Nama FRIDA MASLIKHAH Nim 101710101064 Kelas A JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2011 PENDAHULUAN Dalam pemilihan alternatif, kelima metode evaluasi investasi yang telah dibicarakan NP, AE, IIR, BCR, dan PBP dapat dipergunakan dan akan konsisten satu sama lainnya, kecuali untuk metode playback period. Namun, dalam penerapannya perlu pula diperhatikan umur dari masing-masing alternatif sehingga dalam membandingkan terpenuhi kaidah-kaidah indikator perbandingan, yaitu a. Indikator harus sama b. Bernilai tunggal Kelima metode evaluasi investasi yang telah dibicarakan dapat dipergunakan dalam rangka pemilihan investasi, tentu saja dengan memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh alternatif dalam menetapkan metode apa yang sebaiknya dipergunakan. Pemilihan alternatif merupakan kegiatan untuk menjawab pertanyaan apakah suatu rencana investasi yang akan dilaksanakan tersebut sudah merupakan pilihan yang terbaik optimal atau belum. ISI Pemilihan alternatif merupakan kegiatan untuk menjawab pertanyaan apakah suatu rencana investasi yang akan dilaksanakan tersebut sudah merupakan pilihan yang terbaik optimal atau belum. Suatu rencana sudah layak belum berarti sudah optimal jika alternatif yang disediakan baru satu-satunya. Untuk menjamin suatu pilihan sudah optimal, tentu setidaknya tersedia sejumlah alternatif layak yang perlu dipilih salah satu yang terbaik diantaranya. Oleh karena itu perlu disiapkan alternatif-alternatif yang cukup untuk dipilih Giatman, 100. Dalam suatu proses pemilihan alternatif investasi, hanya dapat dilakukan bila disertai dengan pemahaman yang baik terhadap permasalahan teknis pada bidang investasi yang direncanakan. Sebagai contoh, dalam perencanaan pengadaan mesin-mesin pengolahan produk agroindustri., perlu ditunjang dengan berbagai pengetahuan tentang teknis mesin pengolahan. Hal ini akan lebih baik jika dilakukanoleh tim yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dalam mempertimbangkan keputusan layak atau tidaknya sebuah alternatif Suryaningrat, 39. Tiga jenis alternatif yang digunakan dalam studi ekonomi teknik adalah 1. Independent pemilihan dan penolakan suatu alternatif tidak mempengaruhi alternatif lain diterima/ditolak. Bila ada dua alternative A dan B, maka alternatif-alternatif dikatakan independen jika penolakan terhapap suatu alternatif tidak mengakibatkan apakah alternatif lainnya diterima atau ditolak. 2. Mutually Exclusive pemilihan suatu alternatif mengakibatkan penolakan /penerimaan alternatif lain. Sehingga pada pemilihan alternatif seperti ini hanya dipilih satu alternatif yang terbaik sesuai dengan kriteria. 3. Contingen atau Conditional bergantung pemilihan alternatif bergantung pada satu atau lebih alternatif lain yang menjadi prasyarat Suryaningrat, 40. Selain tiga alternatif yang disebukan diatas, satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam memilih alternatif investasi adalah alternatif tidak mengerjakan sesuatu atau tetap pada kondisi semula, atau lebih dikenal dengan alternatif “do nothing”. Meskipun tidak memerlukan biaya, alternatif ini harus dipertimbangkan secara cermat, karena ongkos kesempatan tetap akan terjadi Suryaningrat, 40. Pada kondisi tertentu alternatif “do nothing” juga dapat memberikan dampak kehilangan daya saing atau kehilangan pangsa pasar atau berkurangnya konsumen. Kondisi tersebut misalnya pada sebuah perusahaan atau agroindustri yang tidak mengikuti perkembangan teknologi misalnya teknologi pengolahan produk dengan drying, frying technology atau teknologi pengemasan, sehingga akan tertinggal dari produk yang lain yang berdampak pada penjualan. Seorang manajer harus selalu memperhatikan alternatif ini., apakah akan menjadi inovator atau dikuasai oleh perubahan mastered by change. Kegagalan yang sering terjadi dalam menganalisis alternatif “do nothing” adalah karena terbatasnya dalam melihat biaya-biaya yang terjadi di lur pabrik dan fasilitas distribusi Suryaningrat, 40. Tujuan dalam memilih alternatif adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomis yang optimal. Oleh karena itu kriteria pemilihan akan dipengaruhi oleh stuasi alternatif yang akan dipilih sebagai berikut Situasi Kriteria Input fixed / tetap Þ max. Output Output fixed / tetap Þ min. Input Input-output tidak tetap Þ optimasi max. Output Giatman, 100. Dalam pemilihan alternatif, kelima metode evaluasi investasi yang telah dibicarakan NP, AE, IIR, BCR, dan PBP dapat dipergunakan dan akan konsisten satu sama lainnya, kecuali untuk metode playback period. Namun, dalam penerapannya perlu pula diperhatikan umur dari masing-masing alternatif sehingga dalam membandingkan terpenuhi kaidah-kaidah indikator perbandingan, yaitu c. Indikator harus sama d. Bernilai tunggal Kelima metode evaluasi investasi yang telah dibicarakan dapat dipergunakan dalam rangka pemilihan investasi, tentu saja dengan memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh alternatif dalam menetapkan metode apa yang sebaiknya dipergunakan Giatman, 100-101. A. Pemilihan Alternatif dengan Metode Net Present Value NPV Pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif dengan metode NPV, umumnya alternatif tersebut harus sama. Jadi, nilai NPV dari setiap alternatif belum bisa dipakai sebagai indikator perbandingan antara alternatif kecuali jika umur setiap alternatif sudah sama. Oleh karena itu, sebelum analisis dilakukan perlu terlebih dahulu diperhatikan umur dari masing-masing alternatif, yaitu a Umur masing-masing alternatif sama b Umur masing-masing alternatif berbeda c Umur alternatif tidak berhingga Giatman, 101. 1 Jika Umur Masing-masing Altrnatif Sama Jika umur masing-msing alternatif sudah sama, analisis pemilihan alternatif dapat langsung dilakukan dengan prosedur analisis sebagai berikut. Þ Hitung NPV dari masing-masing alternatif dengan formula NPV = S CFt FBPt di mana = FBP faktor bungan present. Þ Bandingkan NPV masing-masing alternatif Þ Keputusan NPV terbesar merupakan alternatif terbaik. Contoh Suatu rencana investasi dalam bidang produksi komponen manufaktur diketahui ada tiga alternatif teknologi yang dapat diterapkan, yang terdiri dari teknologi konvensional, teknologi mekanis, dan teknologi semi otomatik kontrol. Setiap pilihan teknologi akan memberikan efek cash flow yang berbeda, yaitu sperti tertera pada tabel cash flow berikut. Alternatif Uraian A B C Investasi Annual Benefit Annual Cost Nilai Sisa Umur Investasi Suku Bunga Rp 1200 jt Rp 350 jt Rp 125 jt Rp 350 jt 10 thn 8% Rp 2000 jt Rp 600 jt Rp 250 jt Rp 750 jt 10 thn 8% Rp 2600 jt Rp 750 jt Rp 375 jt Rp 550 jt 10 thn 8% Diminta Analisis dan tentukanlah alternatif terbaik. Penyelesaian Karena ketiga alternatif umur investasinya sama yaitu 10 tahun, analisis dapat dimulai dengan menghitung NPV dari masing-masing alternatif. Alternatif A NPV = S CFt FBPt dimana FBP = faktor bunga present NPV = - I + AbP/A,i,n + SP/F,i,n – AcP/A,i,n NPV = -1200 + 350P/A,8,10 + 350P/F,8,10 – 125P/A,8,10 NPV = -1200 + 350 + 350 – 125 NPV = + Rp 471,87 juta → layak ekonomis Dengan cara yang sama dapat dihitung pula alternatif B dan alternatif C sehingga didapati untuk alternatif B adalah + Rp 695,90 juta → layak ekonomis dan alternatif C sebesar + Rp 171,01 juta → layak ekonomis dari hasil perhitungan NPV ketiga alternatif tersebut diketahui NPVB = Rp 695,90 juta merupakan yang paling besar, maka kriteria sebelumnya disimpulkan alternatif B merupakan pilihan terbaik Giatman, 102-103. 2 Jika Umur Masing-masing Alternatif Tidak Sama Bila umur alternatif tidak sama, perhitungan NPV masing-masing alternatif belum dapat dilakukan. Oleh karena itu, sebelumnya perlu dilakukan proses penyamaan umur alternatif. Proses penyamaan umur alternatif ini dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu a. Metode penyamaan umur dengan angka Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK; b. Metode penyamaan umur dengan umur alternatif terpanjang; c. Metode penyamaan umur dengan suatu umur yang ditetapkan Giatman,103. a. Menyamakan Umur dengan Metode KPK Metode ini mengasumsikan setiap alternatif akan dilakukan “re-invstasi semu” sebanyak hasil bagi KPK dengan umur alternatif yang bersangkutan dikurang satu. Dengan demikian, cash flow yang akan diperhitungkan merupakan cash flow keseluruhan sepanjang umur KPK tersebut Giatman,104. Metode KPK mempunyai kelemahan, dimana jika umur masing-masing alternatif bukan merupakan bilangan istimewa atau jumlah alternatif terlalu banyak, akan diperoleh nilai KPK yang cukup besar. Artinya akan terjadi sekian kali re-investasi semu, yang tentu saja akan menjadikan alternatif gabungan menjadi tidak ideal lagi. Jika terjadi hal demikian, biasanya tidak dilakukan analisis NPV dan dapat diganti dengan analisis Annual Ekuivalen Giatman,107. b. Metode Penyamaan Umur dengan Umur Alternatif Terpanjang; Jika pada metode KPK, reinvestasi dilakukan pada semua alternatif, pada metode ini umur dipatok sama dengan umur terpanjang dari alternatif tersedia, dan yang lainnya tetap dilakukan reinvestasi semu sejumlah periode kekurangannya dengan memerhatikan nilai buku pada periode terpotong menjadi nilai sisa dari reinvestasi semuanya. Selanjutnya perhitunga NPV dilakukan dengan metode yang sama Giatman,107. c. Metode Penyamaan Umur dengan Umur Alternatif Terpendek; Kebalikan dari metode di atas, di mana umur diambil adalah alternatif terpendek, sehingga umur yang panjang dipotong dengan memerhatikan nilai buku BV sebagai nilai sisa dari alternatif terpotong Giatman,109. B. Memilih Alternatif dengan Metode Internal Rate of Return IRR 1. IRR dengan n Alternatif Sama halnya dengan metode sebelumnya, nilai IRR belum bisa menjelaskan apakah alternatif yang mempunyai IRR terbesar merupakan alternatif terbaik atau sebaliknya. Perhatikan Gambar berikut MARR1 maka NPV A > NPV B > NPV C, tetapi jika MARR2 maka NPV B > NPV C > NPV A. Oleh karena itu, nilai NPV akan dipengaruhi oleh posisi relatif MARR investasi Giatman,113. Gambar Grafik NPV dengan Tiga Alternatif Untuk bisa menjelaskan posisi relatif masing-masing alternatif, diperlukan analisis incremental IRR IRR Giatman,114. 2. Analisis Incremental IRR Metode incremental IRR konsepnya adalah membandingkan setiap alternatif dengan alternatif lain sehingga betul-betul akan diperoleh alternatif yang terbaik. Metode pemilihannya dapat di samakan dengan metode kompetisi dalam olahraga yang diawali dengan menyedet peserta melalui indikator tertentu, selanjutnya baru dilakukan pertandingan mulai dari sedet terendah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar berikut. Penyedetan untuk menentukan rangking sementara didasarkan pada investasi terkecil menuju investasi yang besar. Investasi terkecil terbaik sementara disebut dengan defender bertahan, terbaik berikutnya disebut dengan challenger penantang, sedangkan terbaik dari yang diperbandingkan disebut dengan winner pemenang Giatman,114-115. Analisis incremental IRR IRR merupakan kelanjutan dari analisis IRR jika jumlah alternatif yang tersedia tidak tunggal dan kita perlu menentukan rangking/prioritas alternatif. Hal ini terjadi karena IRR terbesar tidak dapat dipakai sebagai pedoman mentukan alternatif terbaik, dalam arti kata IRR terbesar tidak selalu menjadi yang terbaik, dalam arti kata IRR terbesar tidak selalu menjadi yang terbaik sebagaimana telah dijelaskan oleh grafik NPV pada Gambar di atas. Oleh karena itu, untuk menentukan alternatif mana yang terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia sangat ditentukan oleh di mana posisi MARR terhadap IRR Giatman, 114. Gambar Pola Pemilihan Alternatif Terbaik Prosedur analisis IRR 1. Identifikasi semua alternatif yang tersedia. 2. Hitung IRR masing-masingnya. Jika IRR MARR, maka altC menjadi terbaik, sebaliknya jika IRRC-D 1 CS 3,819 milyar B / CB = BB = 10 milyar = 1,509 > 1 CB 6,627 milyar B/C S dan B/C B > 1, berarti kedua proyek layak secara ekonomis karena B/C S > B/C B berarti proyek saluran lebih ekonomis daripada proyek bendungan, maka yang harus dilakukan adalah memilih saluran Suryaningrat 60-61. KESIMPULAN Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut 1. Pemilihan alternatif merupakan kegiatan untuk menjawab pertanyaan apakah suatu rencana investasi yang akan dilaksanakan tersebut sudah merupakan pilihan yang terbaik optimal atau belum. 2. Pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif dengan metode NPV, umumnya alternatif tersebut harus sama. 3. Nilai IRR belum bisa menjelaskan apakah alternatif yang mempunyai IRR terbesar merupakan alternatif terbaik atau sebaliknya. 4. Analisis manfaat biaya B/C ratio adalah rasio atau perbandingan dari nilai ekuivalen manfaat-manfaat terhadap nilai ekuivalen biaya-biaya. B/C ratio digunakan sebagai kriteria keputusan dalam pemilihan alternatif proyek kepentingan umum pulic works dimana di dalam penerapannya, manfaat proyek dinikmati masyarakat luas, biaya ditanggung pemilik proyek pemerintah, badan sosial. Hasil analisis B/C ratio dinyatakan layak apabila memiliki nilai lebih besar atau sama dengan 1. DAFTAR PUSTAKA Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Suryaningrat, 2011. Ekonomi TeknikTeori dan Aplikasi untuk Agroindustri. Jember Jember University Press.
Daftar isiPengertian Pengambilan KeputusanTujuan Pengambilan KeputusanDasar Pengambilan KeputusanGaya Pengambilan KeputusanFaktor Pengambilan KeputusanProses Pengambilan KeputusanTahapan Pengambilan KeputusanContoh Pengambilan KeputusanJika di dalam suatu kelompok atau organisasi terdapat sebuah permasalahan, hal ini bisa diselesaikan dengan cara yaitu mengambil suatu keputusan yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang meliputi mengenai pengertian, tujuan, dasar, gaya, faktor, proses dan tahapan di dalam pengambilan Para AhliSimon 1993Pengambilan keputusan adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang 2003Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif alternatif yang 2004Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh banyak kekuatan termasuk lingkungan organisasi dan pengetahuan, kecakapan dan motivasi. Pengambilan keputusan adalah ilmu dan seni pemilihan alternatif solusi atau tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang berguna menyelesaikan dan Ruhe 2007Pengambilan keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang 2005Pengambilan keputusan adalah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi situasi yang tidak dan Byrne 2008Pengambilan keputusan adalah suatu proses melalui kombinasi individu atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan UmumPengambilan keputusan merupakan suatu proses memilih, memikirkan dan menentukan suatu tindakan pada berbagai Pengambilan KeputusanPengambilan keputusan memiliki tujuan untuk digunakan sebagai pemecahan suatu permasalahan yang sedang terjadi baik itu di kelompok, organisasi dan Pengambilan KeputusanDi dalam pengambilan suatu keputusan terdapat 5 dasar yaitu pengalaman, intuisi, wewenang, fakta dan rasional. Berikut ini penjelasan mengenai kelima dasar di dalam pengambilan keputusan yaituPengalamanSuatu pengalaman yang membekas yang ada di dalam hidup individu bisa di jadikan utnuk membantu di dalam pengambilan suatu juga dapat digunakan sebagai dasar di dalam pengambilan suatu keputusan bagi seseorang yang sedang bingung di dalam kondisi atau situasi pengambilan keputusan yang didasarkan pada wewenang ini jika digunakan yang seharusnya masalah itu bisa dipecahkan, dengan menggunakan wewenang justru semakin kurang keputusan yang didasarkan pada fakta merupakan hal yang baik. Namun di dalam pengambilan keputusan berdasarkan fakta cukup sulit untuk dilakukan dikarenakan harus mencari suatu informasi yang berisi keputusan yang rasional ini biasanya lebih bersifat Pengambilan KeputusanTerdapat 4 gaya di dalam pengambilan keputusan yaitu rasional, dependen, intuisi dan keraguan. Berikut ini penjelasan mengenai keempat gaya pengambilan keputusan tersebut yaituGaya RasionalGaya rasional ini merupakan strategi yang sistematis dan digunakan untuk rencana di masa depan yang DependenGaya dependen ini lebih melibatkan pengambilan keputusan oleh orang lain atau lebih mantap dengan pilihan dari orang lain daripada keputusan diri IntuisiGaya pengambilan keputusan intuisi ini lebih kepada pengalaman personal dari individu itu sendiri dan memutuskan secara cepat tanpa banyak KeraguanGaya pengambilan keputusan ini menghindari pengambilan keputusan terhadap orang Pengambilan KeputusanSetiap keputusan harus bisa dijadikan bahan atau informasi untuk mencapai suatu pengambilan keputusan yang sesuai dengan tujuan dari dalam pengambilan keputusan yang efektif dan menghasilkan hasil yang baik membutuhkan waktu yang pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil keputusan yang keputusan yang diambil lebih baik jika mementingkan kepentingan organiasi, jangan mementingkan kepentingan hal yang dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan harus diperhitungkan dan di diskusikan terlebih Pengambilan KeputusanLangkah pertama yaitu melakukan identifikasi mengenai masalah yang ada di dalam yaitu mencari, mengumpulkan dan melakukan analisis terhadap masalah yang sedang itu perlu dibuat beberapa alternatif kebijakan untuk mengambil suatu salah satu alternatif keputusan terbaik yang akan digunakan untuk memecahkan sebuah yaitu melaksanakan alternatif keputusan tersebut untuk Pengambilan KeputusanDi dalam pengambilan suatu keputusan terdapat 4 tahap yang biasanya digunakan yaitu kewenangan tanpa diskusi, pendapat ahli, kesepakatan dan kewenangan setelah diskusi. Berikut ini penjelasan dari keempat tahap pengambilan suatu keputusan yaituKewenangan Tanpa DiskusiBiasanya metode ini banyak digunakan di dalam organisasi militer, yang mengambil keputusan lebih banyak dari sang pemimpin daripada dengan diskusi. Metode ini memiliki beberapa keuntungan di dalamnya yaitu bahwa anggota organisasi tidak perlu membuang banyak waktu untuk melakukan diskusi. Namun, disamping terdapat keuntungannya, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu jika metode ini sering dan selalu digunakan jika mengambil suatu keputusan maka akan muncul rasa tidak percaya oleh para anggota organisasi terhadap keputusan dari para AhliMetode pendapat ahli ini biasanya dilakukan jika di dalam suatu organisasi terdapat seseorang atau anggota yang sangat ahli di dalam memberi masukan dan tidak diragukan oleh anggota lainnya. Biasanya di dalam mengambil suatu keputusan akan menggunakan atau bertanya kepada sang ahli kesepakatan ini dilakukan jika semua anggota mendukung hasil dari keputusan yang diambil ini. Metode ini sangat didasarkan pada kesepakatan atau suara orang banyak, namun metode ini tidak dapat dilakukan jika di dalam keadaan yang mendesak untuk mengambil suatu Setelah DiskusiMenggunakan metode ini, hasil keputusan yang diambil dapat meningkatkan kualitas dan tanggung jawab dari anggota organisasi. Pendapat dari anggota sangat diperhatikan di dalam proses membuat suatu keputusan, namun keputusan dari pemimpin juga masih berpengaruh di Pengambilan KeputusanRani adalah ketua suatu organisasi yang berada di kuliahnya. Pada saat sedang menjalankan suatu diskusi untuk acara event, ada dua orang yang sedang berdebat dikarenakan mereka berselisih paham dan akhirnya pergi meninggalkan acara diskusi dan anggota lainnya bingung akan permasalahan yang sedang terjadi di dalam organisasinya. Kemudian Rani sebagai ketua organisasi berinisiatif untuk melakukan suatu keputusan di dalam memecahkan masalah ini dengan jalur diskusi dengan anggota setelah memakan waktu yang cukup lama, Rani dan anggota lainnya berhasil mendapatkan suaut keputusan alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada di organisasinya. Dengan cara mempertemukan kedua anggota yang sedang berselisih paham tersebut lalu meminta mereka menjelasakan secara baik baik dan mencari solusi bersama.
RingkasanProses pengambilan keputusan adalah metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif, dan menentukan pilihan akhir dengan tujuan mengambil keputusan terbaik. Dalam artikel ini, kami menguraikan proses langkah demi langkah tentang cara mengambil keputusan yang baik serta menjelaskan beragam metodologi pengambilan mengambil keputusan setiap hari. Berangkat kerja naik bus atau memesan taksi? Es krim cokelat atau vanila? Susu murni atau dua persen?Ada proses dalam membuat keputusan-keputusan kecil itu, dan meskipun ini pilihan sederhana dan mudah, bagaimana akhirnya kita mengambil keputusan yang lebih menantang? Di tempat kerja, keputusan tidak semudah seperti memilih jenis susu yang diinginkan untuk latte Anda di pagi hari. Itulah mengapa memahami proses pengambilan keputusan sangatlah penting. Apa itu proses pengambilan keputusan?Proses pengambilan keputusan adalah metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif, dan akhirnya, menentukan pilihan akhir. Proses tujuh langkah berikut ini dimaksudkan untuk keputusan menantang yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, tapi proses ini dapat digunakan untuk hal sesederhana sereal yang dituangkan ke dalam mangkuk sarapan Anda di pagi hari. 7 langkah proses pengambilan keputusanLangkah 1 Identifikasi keputusan yang perlu diambilSaat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda Apa masalah yang perlu dipecahkan?Apa gol yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan ini?Bagaimana Anda akan mengukur kesuksesan?Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan gol umum yang akhirnya akan membantu Anda menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan dengan jelas, Anda akan memiliki lebih banyak informasi untuk menghasilkan keputusan terbaik guna memecahkan 22 jenis tujuan bisnis untuk mengukur kesuksesanLangkah 2 Kumpulkan informasi relevanMengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting untuk mengambil keputusan matang. Apa tim Anda memiliki data historis yang berkaitan dengan masalah ini? Adakah yang pernah mencoba memecahkan masalah ini sebelumnya?Mencari informasi di luar tim atau perusahaan Anda juga penting. Pengambilan keputusan efektif memerlukan informasi dari banyak sumber berbeda. Temukan sumber daya eksternal, baik dengan melakukan riset pasar, bekerja sama dengan konsultan, atau berbincang dengan kolega di perusahaan lain yang memiliki pengalaman relevan. Mengumpulkan informasi membantu tim menemukan solusi berbeda untuk masalah 3 Cari solusi alternatifLangkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak solusi berbeda untuk masalah yang dihadapi. Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena pemangku kepentingan berbeda mungkin memiliki kebutuhan berbeda, tergantung peran mereka. Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen kerja, tim desain mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya satu solusi di awal mungkin bukan tindakan tepat. Baca Apa itu analisis pohon keputusan? 5 langkah mengambil keputusan yang lebih baikLangkah 4 Pertimbangkan buktiInilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda yang ditemukan dan menganalisis caranya menangani masalah awal Anda. Tim mulai mengidentifikasi pro dan kontra setiap opsi dan mengeliminasi alternatif dari pilihan-pilihan beberapa cara umum di mana tim dapat menganalisis dan mempertimbangkan bukti opsiDaftar pro dan kontraAnalisis SWOTMatriks keputusanLangkah 5 Pilih dari sejumlah alternatifLangkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemangku kepentingan. Terkadang, keputusan yang tepat bukan salah satu dari alternatif, tapi gabungan beberapa alternatif. Pengambilan keputusan efektif melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Jadi, jangan batasi diri Anda dan tim pada opsi yang satu nilai utama di Asana adalah menolak pertukaran palsu. Hanya memilih satu keputusan bisa berarti kehilangan manfaat pada yang lainnya. Jika bisa, coba dan temukan opsi yang lebih baik dari alternatif yang 6 Ambil tindakanSetelah pengambil keputusan akhir memberikan izin, inilah saatnya menerapkan solusi. Gunakan waktu untuk membuat rencana implementasi sehingga tim satu pemikiran untuk langkah selanjutnya. Kemudian, ini saatnya menerapkan rencana Anda dan memantau progres untuk menentukan apakah ini keputusan yang baik. Langkah 7 Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya baik dan burukSetelah mengambil keputusan, Anda dapat memantau metrik kesuksesan yang diuraikan di langkah 1. Ini cara menentukan apakah solusi ini memenuhi kriteria kesuksesan beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan AndaApa keputusan memecahkan masalah yang diidentifikasi tim di langkah 1? Apa keputusan ini memengaruhi tim secara positif atau negatif?Pemangku kepentingan mana yang menikmati manfaat dari keputusan ini? Pemangku kepentingan mana yang terdampak secara negatif?Jika solusi ini bukan alternatif terbaik, tim Anda dapat memanfaatkan penggunaan bentuk manajemen proyek berulang. Hal ini memungkinkan tim cepat beradaptasi dengan perubahan, serta mengambil keputusan terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. Jenis model pengambilan keputusanMeskipun kebanyakan model pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah yang sama, berikut beberapa metodologi berbeda untuk membantu Anda mengambil keputusan yang pengambilan keputusan rasionalIni adalah jenis model pengambilan keputusan paling umum yang akan Anda lihat. Jenis ini bersifat logis dan berurutan. Tujuh langkah yang ditulis di atas adalah contoh model pengambilan keputusan rasional. Saat keputusan berdampak besar pada tim dan Anda perlu memaksimalkan hasil, ini adalah jenis proses pengambilan keputusan yang harus digunakan. Jenis ini mengharuskan Anda mempertimbangkan berbagai perspektif tanpa banyak bias agar Anda dapat mengambil keputusan terbaik. Model pengambilan keputusan intuitifJenis model pengambilan keputusan ini ditentukan oleh informasi atau data, bukan intuisi. Bentuk pengambilan keputusan ini memerlukan pengalaman terdahulu dan pengenalan pola untuk membentuk insting yang pengambilan keputusan ini sering diambil oleh mereka yang memiliki banyak pengalaman mengenai masalah serupa. Mereka telah terbukti berhasil dengan solusi yang ingin diterapkan. Model pengambilan keputusan kreatifModel pengambilan keputusan kreatif mencakup pengumpulan informasi dan wawasan tentang masalah serta menghasilkan ide potensial untuk solusi, serupa dengan model pengambilan keputusan rasional. Perbedaannya, alih-alih mencari pro dan kontra setiap alternatif, pengambil keputusan memasuki periode di mana mereka mencoba tidak secara aktif memikirkan tentang solusi sama sekali. Tujuannya, agar pikiran bawah sadar mengambil alih dan menuntun mereka ke keputusan yang tepat, seperti model pengambilan keputusan intuitif. Situasi ini sangat cocok digunakan dalam proses berulang agar tim dapat menguji solusi dan beradaptasi saat keadaan keputusan utama dengan alat manajemen kerjaSaat tidak didokumentasikan dengan benar, melacak keputusan utama mungkin menantang. Pelajari selengkapnya mengenai cara alat manajemen kerja seperti Asana membantu tim melacak keputusan utama, berkolaborasi dengan rekan tim, dan tetap mengendalikan progres, semuanya di satu Asana untuk manajemen kerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian Pengambilan Keputusan Etis Dalam Djatmiko 2003 83, pengambilan keputusan adalah “Proses pengambilan pilihan dari sejumlah alternatif.” Salusu 2004 76 mengungkapkan perbedaan pengambilan keputusan etis dengan pengambilan keputusan lainnya terletak pada apa yang disebut sebagai prinsip-prinsip etis yang mendasari pengambilan keputusan etis dan pada fakta bahwa pengambil keputusan menerima prinsip yang dipersoalkan itu sebagai bagian dari pandangan moralnya berkaitan dengan persoalan baik dan buruk yang diketahui secara umum / keputusan yang baik secara moral dan legal di hadapan masyarakat umum. Etika juga menjelaskan pilihan-pilihan etis karena pemahaman terhadap etika menolong orang dalam mendekati pilihan yang membuatnya mengambil keputusan etis Simorangkir, 2003 11. Kualitas jasa konsultasi perpajakan merupakan fungsi dari kompetensi teknis dan pemahaman terhadap etika untuk dapat melakukan pertimbangan dalam membuat keputusan yang etis Ludigdo, 2007 52. Profesi konsultan pajak merupakan pekerjaan yang sarat dengan etika dan muatan moral. Dalam Brooks dan Dunn 2012 mengungkapkan kekeliruan yang sering dilakukan para pembuat keputusan dalam dunia bisnis 11 12 1. Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan pemegang saham tanpa memandang sisi lain di luar keuntungan dan pemegang saham. 2. Berfokus hanya pada legalitas atau hanya peduli dengan apakah suatu tindakan sesuai dengan aturan yang ada. 3. Keadilan yang terbatas, kadang-kadang pengambil keputusan bersikap adil hanya untuk kelompok yang disukai. Cara yang terbaik untuk menjamin suatu keputusan itu etis bila berlaku adil untuk semua pemangku kepentingan. 4. Konflik kepentingan, situasi dimana pengambil keputusan tidak dapat mengambil keputusan secara objektif. 5. Kegagalan mempertimbangkan motivasi dalam mengambil keputusan yang etis. Lawrence Kohlberg 1963 dalam Bertens 2013 61, menjelaskan teori perkembangan moral cognitive development theory mencakup penalaran remaja dan orang dewasa. Teori ini berpandangan bahwa perkembangan moral merupakan dasar dari perilaku etis. Perkembangan moral tidak terjadi karena pembawaan tetapi merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya. Dari teori Kohlberg tersebut, James Rest 1986 dalam Wittmer 2005 51 membuat sebuah model dalam pengambilan keputusan etis atau disebut 4 komponen seseorang dalam menghadapi dilema etika 13 Tabel Model 4 Komponen Rest 1986 Model 4 Komponen Uraian Rest I. Sensitivitas Etis Persepsi Etis Identifikasi dilema etis Pertimbangan - pertimbangan Dipengaruhi II. Pertimbangan Etis oleh apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dilema etis faktor – faktor individual mengenai III. Motivasi etis IV. Karakter Etis Niat untuk patuh atau tidak patuh dengan solusi yang ideal Mengacu pada sifat-sifat atau kepribadian Sumber Wittmer 2005 51 dalam terjemahan Indonesia 1. Komponen I komponen Rest yang pertama adalah sensitivitas etika atau persepsi etis yang merupakan adanya suatu keyakinan bahwa situasi memiliki implikasi etis / adanya keterlibatan etika dengan masalah tersebut. 2. Komponen II komponen kedua ini adalah pertimbangan etis, yang didefinisikan sebagai pertimbangan-pertimbangan mengenai yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dilema etis. Proses dari tahapan pertimbangan etis ini meliputi pemikiran etis dari pertimbangan profesionalnya seperti kompetensi profesi dan pemahaman etika profesinya dalam sebuah pemecahan yang ideal untuk sebuah dilema etis. 14 3. Komponen III motivasi etis dimulai dari adanya need atau kebutuhan pada diri individu yang menyebabkan timbulnya dorongan yang berfungsi memberi arah dari suatu perilaku untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri. 4. Komponen IV adalah karakter etis, yang mengacu pada sifat-sifat atau kepribadian seperti kekuatan ego, kekerasan hati ketekunan, ketabahan, dan keberanian dalam pengambilan keputusan yang etis. Berlandaskan pada model James Rest 1986 mengenai 4 komponen seseorang dalam menghadapi dilema etis tersebut digunakan faktor-faktor individual berupa persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial, sifat machiavellian dan pertimbangan etis konsultan pajak untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan etis berhubungan dengan penghindaran pajak yang dilakukan konsultan pajak. Shafer dan Simmons 2008, melakukan penelitian mengenai profesional pajak dalam mengambil keputusan etis dan menyebutkan bahwa keputusan etis oleh profesional pajak yang dimaksud adalah tidak membantu wajib pajak melakukan penghindaran pajak. Dalam penelitian ini juga, pengambilan keputusan etis konsultan pajak tentunya berhubungan dengan melakukan / tidak melakukan penghindaran pajak. 15 Penghindaran Pajak Pajak Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2007 mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan dalam Zain 2010 2, pajak adalah “Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. 1990 dalam Mardiasmo 2011 1 menyebutkan bahwa pajak “Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditujukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Sedangkan Prof. Dr. Adriani dalam Waluyo 2005 2, Pajak adalah sebagai berikut “Iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang yang oleh wajib membayarnya menurut peraturan umum undangundang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.” Mengingat betapa pentingnya peran masyarakat untuk membayar pajak dalam pembiayaan negara, dituntut kesadaran warga negara untuk memenuhi kewajiban kenegaraan. Terlepas dari kesadaran sebagai warga negara, sebagian besar warga negara tidak memenuhi kewajiban membayar pajak. Dalam hal demikian disebut perlawanan terhadap pajak Sari, 2013 50. 16 Perlawanan terhadap pajak yang dilakukan oleh wajib pajak merupakan hambatan dalam pemungutan pajak. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kondisi negara dan masyarakat, maupun oleh usaha-usaha wajib pajak yang disadari atau tidak mempersulit pemasukan pajak dalam kas negara Pohan, 2013 22. Tax Hidrance Dalam Loen dan Meliana 2009 49, sebuah istilah yaitu Tax Hidrance, Tax berarti pajak dan Hidrance yang berarti hambatan, rintangan atau gangguan. Menurut Mardiasmo 2011 8, hambatan dalam pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu 1. Perlawanan pasif Pada perlawanan pasif, tidak ada usaha secara nyata dari wajib pajak untuk menghambat pemungutan pajak atau menghindari pajak melainkan karena tidak mengerti peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Perlawanan aktif Meliputi semua usaha untuk secara langsung ditujukkan kepada fiskus dengan tujuan menghindari pajak seperti, penghindaran pajak tax avoidance yaitu usaha wajib pajak untuk meringankan beban pajak dengan cara tidak melanggar undang-undang dan penggelapan pajak tax evasion yaitu usaha wajib pajak untuk meringankan beban pajak dengan melanggar undang-undang. 17 Tax Avoidance Menurut Lyons 1996 dalam Suandy 2008 7, tax avoidance adalah “Tax avoidance is a term used to describe the legal arrangements of tax payer’s affairs so as to reduce his tax liability. For example it is use to describe avoidance achieved by artificial arrangements of personal or business affair to take advantage of loopholes, ambiguities, anomalies or other deficiencies of tax law.” Tax Avoidance merupakan rekayasa agar beban pajak dapat ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan celah peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan dan esensi sebenarnya dalam undang-undang perpajakan Suandy 2008 6. Penghindaran pajak Tax Avoidance seringkali menyangkut konsultan pajak yang terlibat di dalamnya. Secara sederhana, penghindaran pajak Tax Avoidance mengartikan tindakan konsultan pajak dalam meminimalkan kewajiban perpajakan para wajib pajak adalah dengan bergerak di ruang yang tidak diatur oleh undang-undang perpajakan yang dikenal dengan memanfaatkan loopholes celah Loen dan Meliana, 2009 51. Loen dan Meliana 2009 65 mengungkapkan bahwa dengan memperhatikan esensi tax avoidance, tentunya kerugian penerimaan pada kas negara akan terus berlangsung, mengingat definisi tax avoidance itu sendiri adalah meminimalkan beban pajak tanpa melanggar undang-undang. Bila seperti itu, maka negara telah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh warganya sendiri. Dalam Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI, berhubungan dengan wajib pajak pun telah menyebutkan bahwa seorang konsultan pajak harus 18 menjunjung tinggi integritas, martabat dan kehormatan dengan bersikap jujur, mampu melihat mana yang benar, serta bersikap profesional dengan menggunakan pertimbangan moralnya dalam pemberian jasa yang dilakukan. Tentunya itu berarti bahwa konsultan pajak dilarang untuk menerima setiap ajakan / permintaan wajib pajak atau pihak lain untuk melakukan rekayasa atau perbuatan yang bertentangan dengan kode etik konsultan pajak. Kebanyakan konsultan pajak beranggapan bahwa pajak dipungut karena ketetapan undang-undang perpajakan. Artinya, setiap hal pada dasarnya boleh dilakukan selama belum secara konkret dilarang oleh undang-undang. Itulah yang kemudian menjadi esensi tax avoidance, dimana semua perbuatan meminimalisasi utang pajak sah untuk dilakukan, selama tidak diatur dengan rinci dalam perundang-undangan perpajakan yang tentunya sesuai dengan kepentingan mereka, yang di sisi lain berlawanan dengan maksud sebenarnya yang ada dalam undang-undang Loen dan Meliana, 2009 66. Dari penjelasan di atas tentu saja dapat disimpulkan bahwa tax avoidance itu adalah salah walaupun tidak melanggar undang-undang tetapi berlawanan dengan kode etik dan dapat merugikan negara Loen dan Meliana, 2009 68. Ethical Dilemmas Vignettes Dalam pengukuran pengambilan keputusan etis digunakan ethical dilemmas vignettes yang berarti sketsa. Sketsa dari Burton et al 1991, Davis dan Welton 1991 dan Cohen et al 1996 ini digunakan oleh Richmond 2001 19 dan Jiwo 2011 berdasarkan situasi dilema etika yang sering dihadapi dalam bisnis dan oleh para profesional akuntansi. Seperti pada instrumen sketsa dilema yang digunakan peneliti lain yaitu Difining Issue Test DIT dan Thorne’s Ethical Dilemmas TED, sketsa ini memiliki prinsip pengukuran yang sama, yaitu teori Kohlberg 1963 dan James Rest 1986 dalam menghadapi dilema etika. Sketsa dilema vignettes ini dipilih diantara sketsa dilema lain karena sketsa dilema lainnya berdasarkan etika secara universal sedangkan sketsa dilema vignettes ini berdasarkan situasi dilema etika yang sering dihadapi dalam bisnis dan oleh para profesional akuntansi. Sketsa dilema ini memungkinkan responden untuk menjadi actor dalam situasi dilema tersebut dan sketsa ini dapat menempatkan masalah etika dalam konteks yang realistis. Sebanyak tujuh sketsa digunakan untuk menentukan bagaimana penalaran etika, moral, evaluasi dilema etika konsultan pajak. Persepsi Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Sosial Persepsi Dalam Robbins 2006 169, persepsi adalah “Proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera dalam rangka memberikan makna pada lingkungan mereka.” Bimo Walgito 2004 89 mengungkapkan bahwa persepsi 20 “Merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti.” Persepsi seseorang itu penting dalam studi perilaku individu karena perilaku manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa realitas yang ada. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan mendasari bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Persepsi disini berhubungan dengan etika dan tanggung jawab sosial. Etika dan Tanggung Jawab Sosial Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan masyarakat seperti antropologi, psikologi, politik maupun ekonomi. Menurut Ludigdo 2007 21, etika adalah “Pemikiran dan pertimbangan moral yang memberikan dasar bagi seseorang maupun sebuah komunitas dalam melakukan suatu tindakan.” Dan Bertens 2013 5 mengartikan etika sebagai “Nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.” Sedangkan pengertian moralitas didefinisikan oleh Ernawan 2007 2, sebagai berikut 21 “Suatu sistem nilai yang memberikan petunjuk konkrit tentang bagaimana harus bertindak yang baik dan bagaimana cara menghindari tindakan yang tidak baik.” Bertens 2013 6, mendefinisikan moralitas adalah “Sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.” Etika dan moralitas memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian sehari-harinya ada sedikit perbedaan. Moralitas langsung menunjukkan inilah caranya untuk bertindak sedangkan etika justru mempersoalkan apakah harus dengan cara ini untuk bertindak, jadi etika merupakan sikap kritis masyarakat dalam merealisasikan moralitas Ernawan, 2007 4. Isu penting yang tengah menjadi perhatian dunia usaha baik dalam maupun luar negeri adalah masalah yang berkaitan dengan etika dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap eksistensinya dalam masyarakat, yang dikenal dengan corporate social responsibility CSR. Motivasi utama setiap perusahaan yang tidak memperhatikan dan tidak menerapkan nilai-nilai moral, hanya berorientasi pada laba tujuan jangka pendek sudah tentu adalah meningkatkan keuntungan semata Ernawan, 2007 108. Saat ini konsep Corporate Social Responsibility CSR merupakan respon dari tindakan perusahaan yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Dalam Wibisono 2007 mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen bisnis untuk secara terus menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta 22 meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas pada umumnya Agoes dan Ardana, 2009 89. Keraf 1998 dalam Agoes dan Ardana, 2009 93. mengungkapkan alasan-alasan yang menentang adanya konsep tanggung jawab sosial perusahaan diantaranya a. Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari keuntungan, bukan merupakan lembaga sosial. b. Perhatian manajemen perusahaan akan terpecah dan akan membingungkan mereka bila perusahaan dibebani banyak tujuan. c. Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk yang akan ditambahkan pada harga produk sehingga akan merugikan masyarakat. d. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga terampil dalam kegiatan sosial. Sementara itu, alasan-alasan yang mendukung konsep tanggung jawab sosial perusahaan yaitu a. Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang semakin kritis terhadap dampak negatif dari tindakan perusahaan yang merusak alam serta merugikan masyarakat sekitarnya. b. Sumber daya alam yang semakin terbatas. c. Menciptakan lingkungan sosial yang baik. 23 d. Perimbangan yang adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan dalam memikul beban sosial dan lingkungan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. e. Menciptakan keuntungan jangka panjang. Seperti diungkapkan di atas, setiap individu masih memiliki pandangan yang berbeda mengenai pentingnya sebuah etika dan tanggung jawab sosial perusahaan. Shafer dan Simmons 2008 yang meneliti mengenai pengaruh antara tanggung jawab sosial perusahaan, sifat machiavellian dan penghindaran pajak pada profesional pajak Hong Kong mengungkapkan profesional pajak yang kurang mementingkan tanggung jawab sosial perusahaan kemungkinan besar profesional pajak tersebut akan mengambil keputusan tidak etis dengan melakukan penghindaran pajak. Seperti profesional pajak yang meyakini bahwa kepentingan utama perusahaan adalah pemegang saham saja dan hanya berorientasi meningkatkan laba perusahaan tanpa memperhitungkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat, serta kualitas lingkungan maka profesional pajak tersebut akan menganggap wajar penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Standar Profesi Konsultan Pajak SPKP dalam IKPI 2010, menyebutkan bahwa selain bertanggung jawab terhadap klien seharusnya konsultan pajak juga memiliki tanggung jawab terhadap a. Masyarakat b. Profesinya tunduk pada Standar Profesi dan Kode Etik c. Dirinya sendiri 24 d. Organisasi Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI e. Otoritas Pajak g. Setiap rekan dalam anggota persekutuan profesi h. Pemberi kerja bila bekerja pada suatu Kantor Konsultan Pajak KKP Penguasaan keterampilan dan pengetahuan tidaklah cukup bagi konsultan pajak untuk menjadi profesional. Karakter diri yang dicirikan oleh ada dan tegaknya etika profesi merupakan hal penting yang harus dikuasainya juga. Pengetahuan dan pemahaman atas etika dan tanggung jawab sosial dapat menjadi dasar membuka kesadaran diri akuntan untuk berperilaku etis. Dalam Bertens 2013 192, disebutkan 2 paham mengenai etika. Sikap / penilaian terhadap etika dan tanggung jawab sosial harus dipandang baik secara 1. Deontologis sikap terhadap etika dengan menilai apakah etis atau tidak etis jika bertindak sesuai kewajiban / prinsip / legalitas saja tanpa melihat konsekuensi yang timbul dari tindakan tersebut seperti dalam kasus perpajakan, pada konsultan pajak yang berpikir bahwa meminimalisasi pajak / melakukan penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah hukum dianggap baik / etis karena legal / tidak melanggar undang-undang perpajakan walaupun sebenarnya tidak sesuai dengan makna yang ada dalam kode etik dan mengakibatkan tidak maksimalnya pendapatan pajak pemerintah. 25 2. Teleologis sikap terhadap etika dengan menilai suatu tindakan etis atau tidak etis dengan berfokus pada tujuan / akibat / konsekuensi dilakukannya tindakan tersebut tanpa mementingkan cara mencapai tujuan tersebut. The Perceived Role of Ethics and Social Responsibility PRESOR Dalam Ludigdo 2007 39, Singhapakdi 1996 mengembangkan sebuah instrumen untuk mengukur persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosialThe Perceived Role of Ethics and Social Responsibility PRESOR. Item yang termasuk dalam skala persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial dikelompokkan dalam dua kategori “pandangan stockholder / shareholder” dan “pandangan stakeholder”. 1. Pandangan stockholder / shareholder berpegang bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab terhadap pemegang saham dan tanggung jawab yang kecil di luar tujuannya untuk mencari laba / memaksimalkan laba. 2. Pandangan stakeholder mengakui bahwa tanggung jawab sosial memiliki wilayah yang lebih luas selain terhadap pemegang saham dan mencari keuntungan tetapi mencakup semua pihak seperti karyawan, konsumen, kreditor, pemerintah, masyarakat dan lainnya. 26 Sifat Machiavellian Sifat machiavellian pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli filsuf politik dari Italia bernama Niccolo Machiavelli 1469-1527. Niccolo Machiavelli 1469-1527 dalam Leary dan Hoyle, 2009 93, sifat machiavellian “Manipulative interpersonal strategies such as flattery and lying.” Christie dan Geis 1970 106 dalam Richmond 2001 mendefinisikan sifat machiavellian “A process by which the manipulator gets more of some kind of reward than he would have gotten without manipulating, while someone else gets less, at least within the immediate context.” Jadi sifat machiavellian diartikan sebagai sebuah proses dimana manipulator mendapatkan lebih banyak reward dibandingkan yang dia peroleh ketika tidak melakukan manipulasi, ketika orang lain mendapatkan lebih kecil, minimal dalam jangka pendek. Kepribadian Machiavellian Dalam Leary dan Hoyle, 2009 94-99, dijelaskan bahwa kepribadian machiavellian sebagai berikut 1. Machiavellian memiliki eksternal locus of control yaitu mereka mempercayai bahwa perilaku kerja dan keberhasilan tugas mereka lebih dikarenakan faktor di luar diri yaitu organisasi. Sehingga jika mereka 27 mengalami kegagalan akan menyalahkan organisasi daripada introspeksi dirinya sendiri. 2. Orang tipe mach tinggi menganggap orang lain adalah lemah dan memiliki sedikit kontrol atas situasi mereka. Dalam bidang ini, orang tipe mach tinggi percaya bahwa mereka dapat memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. 3. Mengingat kecenderungan manipulatif mereka, orang tipe mach tinggi memiliki niat rendah menghormati kesepakatan yang telah mereka buat Forgas, 1998 dan menjadi lebih mungkin untuk menahan informasi yang akan membahayakan mereka secara ekonomi. 4. Dibandingkan dengan orang tipe mach rendah, orang tipe mach tinggi memberi prioritas tinggi uang, kekuasaan, dan persaingan sedangkan prioritas relatif rendah untuk membangun komunitas, cinta-diri, dan keluarga. 5. Orang mach tinggi memiliki cara pandang adalah goal-oriented bukan process-oriented sehingga dalam mencapai tujuannya lebih menyukai jalan pintas. 6. Orang tipe mach tinggi relatif lebih menekankan pada nilai-nilai kompetensi yaitu menilai kompetensi dan kemampuan untuk berhasil Musser & Orke , 1992; Trapnell & Paulhus. Machiavellian dapat disesuaikan dengan baik dan bahkan disukai. Mereka kadang-kadang disukai sebagai pemimpin tetapi dalam Wilson 1998 28 menunjukkan orang tipe mach yang tinggi dipandang sebagai kurang diinginkan untuk sebagian besar bentuk interaksi sosial misalnya, kepercayaan atau mitra bisnis melainkan sebagai mitra debat Leary dan Hoyle, 2009 94. Kemampuan Machiavellian Seorang machiavellian mempunyai kecenderungan untuk mengontrol dan mempengaruhi orang lain serta menggambarkan karakter negatif yang meliputi manipulasi, kelicikan, duplikasi atau peniruan, dan bad faith keyakinan yang buruk. Davies & Stone, 2003; McIlwain, 2003; Repacholi, Slaughter, Pritchard, & Gibbs, 2003 dalam Leary dan Hoyle, 2009 94 menyebutkan bahwa machiavellian mempunyai kemampuan untuk " membaca pikiran " dalam arti mengantisipasi apa yang orang lain pikirkan dalam interaksi interpersonal. Fehr 1992 dalam Leary dan Hoyle 2009 97, mengatakan bahwa strategi persuasi, keterbukaan diri, kebohongan dan menjilat sebagai taktik pengaruh yang paling disukai oleh Orang tipe mach. Orang tipe Mach juga lebih mungkin untuk menggunakan taktik keramahan dan emosional, mungkin karena kemampuan mereka untuk tetap mengontrol emosi mereka terlepas dari situasi. Mach IV Richmond 2001 dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa kepribadian individu mempengaruhi keputusan etis. Richmond menginvestigasi hubungan paham machiavellianisme yang membentuk suatu tipe kepribadian yang 29 disebut machiavellian dengan kecenderungan perilaku individu dalam menghadapi dilema-dilema etika perilaku etis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan sifat machiavellian seseorang, maka semakin mungkin untuk malakukan manipulasi. Untuk mengukur karakter / sifat konsultan pajak, apakah mereka memiliki kinginan melakukan manipulasi yang tinggi / sifat machiavellian yang tinggi, digunakan alat ukur Mach IV terdiri dari 20 item instrumen berdasarkan ciri-ciri kepribadian sifat machiavellian di atas. Individu dengan Skala Mach IV yang tinggi mempunyai kepribadian machiavellian yang tinggi Leary dan Hoyle, 2009 103. Pertimbangan Etis Rest 1986 dalam Wittmer 2005 51, menyatakan bahwa pertimbangan etis didefinisikan sebagai “Judgment of the ideal solution to the moral dilemma.” Jadi pertimbangan etis merupakan pertimbangan-pertimbangan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dilema etis. Pertimbangan etis telah menjadi komponen penting dalam studi mengenai kepribadian dalam profesi akuntansi. Berkembangnya profesi akuntansi telah membuka banyak dilema etika yang cukup potensial. Konsultan pajak selalu berhadapan dengan banyak hambatan yang berhubungan dengan etika sehingga konsultan pajak harus memiliki pertimbangan etis yang tinggi. Untuk dapat melakukan pertimbangan 30 etis, tidaklah cukup bagi konsultan pajak hanya memiliki kompetensi perpajakan yang baik tetapi yang lebih penting adalah kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya standar etika dalam profesinya yang ada dalam Kode Etik. Kode Etik Keterkaitan perilaku manusia tidak akan terlepas dari unsur etika yang ada dalam dirinya sehingga dengan keahlian yang dimilikinya pasti terdapat etika yang mendasarinya Ernawan, 2007 122. Dalam setiap profesi tentunya memiliki etika yang dikodifikasikan menjadi kode etik profesi. Dengan adanya kode etik kepercayaan masyarakat terhadap suatu profesi dapat diperkuat. Kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat Bertens, 2013 5. Scwhartz 2002 dalam Ludigdo 2007 41 menyebutkan bahwa kode etik adalah “Suatu dokumen formal yang tertulis dan membedakan yang terdiri dari standar moral untuk membantu mengarahkan perilaku karyawan dan organisasi.” Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok profesi yang ada dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dipegang teguh. Di dalam aplikasi etika, kode etik merupakan pedoman etika paling populer di kebanyakan organisasi. Kode etik organisasi 31 seharusnya merefleksikan standar moral universal. Menurut Schwartz 2001 dalam Ludigdo 2007 42 yaitu 1. Trustworthiness dalam hal ini yaitu honesty, integrity, reliability, dan loyality. 2. Respect perhatian atas perlindungan hak asasi manusia 3. Responsibility meliputi accountability 4. Fairness tidak memihak 5. Caring penghindaran tindakan yang merugikan 6. Citizenship penghormatan atas hukum dan perlindungan lingkungan Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI Dalam Profesi konsultan pajak juga memiliki etika yang dikodifikasikan dalam Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI. Konsultan pajak yang sudah menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI diharuskan untuk tunduk pada kode etik tersebut Loen dan Meliana, 2009 19. Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI, pasal 1 dalam IKPI 2009 dijelaskan bahwa “Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI adalah kaidah moral yang menjadi pedoman dalam berfikir, bersikap dan bertindak bagi setiap anggota IKPI.” Pada Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia IKPI, pasal 7 dalam IKPI 2009 menjelaskan bahwa konsultan pajak harus 1. Menjunjung tinggi integritas, martabat dan kehormatan ; 32 a. Dengan memelihara kepercayaan masyarakat. b. Bersikap jujur dan berterus terang tanpa mengorbankan rahasia penerima jasa. c. Dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak boleh menerima kecurangan atau mengorbankan prinsip. d. Mampu melihat mana yang benar, adil dan mengikuti prinsip obyektivitas dan kehatihatian. 2. Bersikap profesional ; a. Senantiasa menggunakan pertimbangan moral dalam pemberian jasa yang dilakukan. b. Senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan dan menghormati kepercayaan masyarakat dan pemerintah. c. Melaksanakan kewajibannya dengan penuh kehati-hatian, dan mempunyai kewajiban mempertahankan pengetahuan dan keterampilan. 3. Menjaga kerahasiaan dalam hubungan dengan Wajib Pajak ; a. Harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama menjalankan jasanya, dan tidak menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali ada hak atau kewajiban legal profesional yang legal atau hukum atau atas perintah pengadilan untuk mengungkapkannya. 33 b. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf atau karyawan maupun pihak lain dalam pengawasannya dan pihak lain yang diminta nasihat dan bantuannya tetap menghormati dan menjaga prinsip kerahasiaan. Pada Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak pasal 8 dalam IKPI 2009 mengungkapkan bahwa konsultan pajak dilarang 1. Memberikan petunjuk atau keterangan yang dapat menyesatkan Wajib Pajak mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan. 2. Memberikan jaminan kepada Wajib Pajak bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan instansi perpajakan pasti dapat diselesaikan. 3. Menetapkan syarat-syarat yang membatasi kebebasan Wajib Pajak untuk pindah atau memilih Konsultan Pajak lain. 4. Menerima setiap ajakan dari pihak manapun untuk melakukan tindakan yang diketahui atau patut diketahui melanggar peraturan perundangundangan perpajakan 5. Menerima permintaan Wajib Pajak atau pihak lain untuk melakukan rekayasa atau perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perpajakan. Dalam Ernawan 2007 124 menyebutkan bahwa pelanggaran kode etik terjadi oleh anggota profesinya karena 1. Kurangnya jaminan kesejahteraan yang bisa menyebabkan profesional melanggar kode etik yang sudah ada. 34 2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman seorang profesional mengenai substansi dari kode etik yang bersangkutan. 3. Kode etik mengandung idealisme yang kadangkala berseberangan dengan fakta yang ada di sekitar para profesional. 4. Tidak ada pengaturan mengenai sangsi yang tegas dalam kode etik tersebut. Standar Profesi Konsultan Pajak SPKP, bagian 1, butir 5 dalam IKPI 2010 juga mengungkapkan bahwa tidak ada suatu aturan dan panduan yang dapat mencakup berbagai keadaan dan seluruh permasalahan berkenaan dengan tindakan profesional. Dengan demikian membakukan pedoman secara rinci terhadap hal-hal yang tidak sepenuhnya dilarang dalam standar profesi ini akan membahayakan, karena dapat dianggap hal tersebut diperbolehkan untuk dilakukan. Pendekatan ini akan menghilangkan prinsip dasar profesionalisme. Penting memahami jiwa, semangat dan menggunakan kata-kata yang terkandung dalam aturan dan panduan untuk mengambil kebijakan secara profesional. Hasil penelitian Suliani 2010 yaitu pengaruh pertimbangan etis, perilaku machiavelian, dan gender dalam pembuatan keputusan etis mahasiswa s1 akuntansi menyimpulkan bahwa mahasiswa akuntansi yang telah menempuh pendidikan etika dapat melakukan pertimbangan etis lebih tinggi sehingga dapat membuat keputusan etis. Maka, merupakan hal yang penting bagi profesi akuntansi, untuk memperkuat pertimbangan etisnya karena pertimbangan etis menjadi dasar dalam pengambilan keputusan etis. Penelitian Richmond 2001 35 menyatakan bahwa perhatian yang lebih besar patut diberikan atas pelatihanpelatihan dan pendidikan para akuntan sebagai persiapan dalam menghadapi beragam kontroversi berkaitan dengan isu etika. Ethical Dilemma Seperti pada penelitian lainnya, pertimbangan etis diukur menggunakan tiga buah sketsa dilema etis. Sketsa ini disusun berdasarkan kasus perpajakan yang sering terjadi. Selain itu sketsa ini juga berhubungan dengan kode etik profesi konsultan pajak Kode Etik IKPI pasal 7 dan pasal 8, sehingga diharapkan dapat secara akurat mengukur tingkat pertimbangan etis seorang konsultan pajak ketika dihadapkan dengan situasi dilema etis. 36 Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat digambarkan sebagai berikut Wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak untuk melaksakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya dan dalam menggunakan jasa konsultan pajak, wajib pajak ingin meminimalisasi pembayaran pajaknya dengan melakukan penghindaran pajak. Dalam memberikan jasanya, konsultan pajak dan staff pajaknya dipengaruhi faktor-faktor individual. Persepsi Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Sosial Tanggapan terhadap etika dan tanggung jawab berhubungan dengan tujuan utama perusahaan. + Sifat Machiavellian Karakter individual konsultan pajak yang didominasi keinginan memanipulasi. Pertimbangan Etis Mencakup kompetensi dan pemahaman etika agar dapat mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan agar dapat membuat keputusan etis. - Pengambilan keputusan etis konsultan pajak untuk melakukan / tidak melakukan penghindaran pajak. Gambar Kerangka Pemikiran + 37 Hipotesis Dalam Sugiyono 2012 64 mengungkapkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Pengaruh Persepsi Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Sosial PRESOR terhadap Pengambilan Keputusan Etis Konsultan Pajak Ada dan tegaknya etika profesi merupakan hal penting yang harus dikuasai konsultan pajak. Seperti yang diungkapkan Loen dan Meliana 2009 19 bahwa seorang konsultan pajak harus tunduk pada kode etiknya. Tentunya seorang konsultan pajak yang memahami etika profesinya akan dapat memahami etika dan tanggung jawab sosial karena seperti yang dikatakan Schwartz 2001 dalam Ludigdo 2007 42 bahwa etika profesi disusun berdasarkan standar moral universal, sehingga dapat membuka jalan / membuka kesadaran diri untuk mengambil keputusan etis. Dalam Shafer dan Simmons 2008, profesional pajak yang meyakini bahwa kepentingan utama perusahaan adalah pemegang saham saja dan hanya berorientasi meningkatkan laba perusahaan tanpa memperhitungkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat, maka profesional 38 pajak tersebut akan menganggap wajar penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Seperti disebutkan dalam Standar Profesi Konsultan Pajak SPKP dalam IKPI 2010 bahwa konsultan pajak tidak boleh hanya mementingkan kepuasan kliennya saja. Penelitian ini berupaya menguji pengaruh pentingnya etika dan tanggung jawab sosial terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak yang tentunya berhubungan dengan penghindaran pajak, maka hipotesis pertama dalam penelitan ini adalah Ho1 Persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial tidak berpengaruh secara positif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak. Ha1 Persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial berpengaruh secara positif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak. Pengaruh Sifat Machiavellian terhadap Pengambilan Keputusan Etis Konsultan Pajak Seperti yang telah diuraikan di atas, dibandingkan dengan orang tipe mach rendah, orang tipe mach tinggi memberi prioritas tinggi uang, kekuasaan, dan persaingan sedangkan prioritas relatif rendah untuk membangun komunitas, cinta-diri, dan keluarga. Selain itu, orang mach tinggi memiliki cara pandang adalah goal-oriented bukan process-oriented sehingga dalam mencapai tujuannya 39 lebih menyukai jalan pintas. Orang tipe mach tinggi pun memiliki keinginan yang tinggi untuk melakukan manipulasi. Sehingga dengan sifat machiavellian yang tinggi, konsultan pajak akan melakukan rekayasa / manipulasi dalam membantu wajib pajak melakukan penghindaran pajak. Penelitian ini berupaya menguji pengaruh sifat machiavellian terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak yang tentunya berkaitan dengan penghindaran pajak. Hipotesis kedua dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut Ho2 Sifat machiavellian tidak berpengaruh secara negatif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak. Ha2 Sifat machiavellian berpengaruh secara negatif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak. Pengaruh Pertimbangan Etis terhadap Pengambilan Keputusan Etis Konsultan Pajak Singhapakdi dan Vitell 1993 dalam Ludigdo 2007 39 menyebutkan bahwa kompetensi yang baik mengenai perpajakan tidak cukup untuk dapat melakukan pertimbangan etis tetapi yang lebih penting adalah pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya standar etis profesi konsultan pajak untuk dapat melakukan pertimbangan etis yang tinggi. Seperti yang diungkapkan Loen dan Meliana 2009 19 bahwa seorang konsultan pajak harus tunduk dan memahami esensi dari kode etiknya. 40 Standar Profesi Konsultan Pajak SPKP, bagian 1, butir 5 dalam IKPI 2010 juga mengungkapkan bahwa tidak ada suatu aturan dan panduan yang dapat mencakup berbagai keadaan dan seluruh permasalahan berkenaan dengan tindakan profesional. Dengan demikian membakukan pedoman secara rinci terhadap hal-hal yang tidak sepenuhnya dilarang dalam standar profesi ini akan membahayakan, karena dapat dianggap hal tersebut diperbolehkan untuk dilakukan. Pendekatan ini akan menghilangkan prinsip dasar profesionalisme. Penting memahami jiwa, semangat dan menggunakan kata-kata yang terkandung dalam aturan dan panduan untuk mengambil kebijakan secara profesional. Dari penjelasan tersebut seharusnya konsultan pajak dapat mengantisipasi dilema etikanya dengan solusi yang ideal sehingga dapat mengambil keputusan etis dengan tidak menbantu wajib pajak melakukan penghindaran pajak. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut Ho3 Pertimbangan etis tidak berpengaruh secara positif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak. Ha3 Pertimbangan etis berpengaruh secara positif terhadap pengambilan keputusan etis oleh konsultan pajak.
pilihan dari sejumlah alternatif